Doc. Internet

SOGIESC adalah konsep pemahaman mengenai ketubuhan, orientasi seksual, dan gender. Konsep ini berlatar belakang pada banyaknya pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi karena masyarakat masih belum mampu menerima keberagaman, baik itu keberagaman gender maupun orientasi seksual. Awal mula istilah SOGIESC berasal dari kata SOGI  SOGIE  SOGIEB SOGIESC*B. Perubahan istilah tersebut dikarenakan istilah-istilah sebelumnya belum mampu mengakomodir hak-hak minoritas seksual. Sebenarnya siapakah orang yang pertma kali mengatakan kita laki-laki atau perempuan ?. Pastilah dokter lah yang mengatakan jenis kelamin kita ketika baru lahir. Orang-orang yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan umumnya dikelompokkan ke dalam nonbiner atau genderqueer. Beberapa kebudayaan memiliki peran gender spesifik yang berbeda dari “laki-laki” dan “perempuan” yang secara kolektif disebut sebagai gender ketiga seperti golongan Bissu, Calalai, Calabai di masyarakat Bugis di Sulawesi.
Meluasnya kampanye mengenai kesadaran gender ternyata tak berbanding selaras dengan persepsi masyarakat publik mengenai identitas gender, yang tak hanya terbagi pada maskulin dan feminin, tapi juga ada transgender. Mereka yang berada dalam posisi sebagai transgender, apalagi berkaitan dengan orientasi seksual, menjadi kelompok yang rentan di masyarakat karena paling sering dibenturkan dengan nilai sosial dan norma agama.
Benturan tersebut menyebabkan timbulnya kekerasan berbasis gender yang disebabkan kerena sebuah kebudayaan yakni kebudayaan patriarki. Dari sistem patriarki tersebut terdapat tiga hal yang mendasari, diantaranya Binary (berasal dafri kata “bi” yang berarti dua / dua hal yang dibicarakan), Gender Superior (menganggap satu gender lebih tinggi dari gender yang lain), dan Heteronormativitas (laki-laki harus menikah dengan perempuan).
Seks berbeda dengan gender. Seks merupakan karakteristik biologis yang digunakan untuk mengkategorikan manusia sebagai bagian dari kelompok betina atau jantan. Sedangkan, gender merupakan konstruksi sosial yang biner yang membedakan ciri, sifat, dan peran antara laki-laki dengan perempuan secara tegas berdasarkan seksnya.
Sex  Male & Female / Jantan & Betina
Gender  Konstruksi Sosial
Akan tetapi, pada kenyataannya setiap individu memiliki karakteristik biologis yang berbeda dan setisp individu juga memiliki ciri, sifat, & peran yang berbeda pula.
Seks berbeda dengan seksualitas. Seksualitas merupakan aspek kehidupan yang menyeluruh yang mencakup seks, gender, orientasi seksual, erotisme, kesenangan, keintiman, dan reproduksi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi seksualitas melalui interaksinya adalah faktor biologis, psikologis, sosial, ekonomi, politik, sejarah, agama, dan spiritual. Seksualitas itu bisa dialami dan diekspresikan dalam pikiran, hasrat, dan sebegainya.
Apa Kepanjangan dari SOGIESC
SOGIESC merupakan kepanjangan dari Sex Orientation Gender Identity Expression Sex Characteristic. Sex Caharcteristic merujuk pada hal-hal biologis atau apa yang ada didalam tubuh. Terdapat tiga jenis yaitu Jantan (berpenis), Betina (bervagina), dan Interseks (kondisi individu yang memiliki sex characterstic yang berbeda dengan norma medis tentang tubuh betina atau jantan dan posisinya berada ditengah-tengah). Di Indonesia sendiri, masalah interseks tidak lagi dihargai bahkan sudah dicabut sejak seseorang lahir.
Gender Identity merupakan identifikasi pribadi seseorang terhadap dirinya, apakah sebagai perempuan atau laki-laki atau bahkan lainnya yang didasarkan atas perasaan yang sangat personal. Terdapat tiga macam identitas gender yaitu perempuan, laki-laki, & transgender. Transgender sendiri terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya gender man, gender women, gender queer, dan gender non-binary. Ketika seseorang memiliki identitas gender yang sama dengan gender dan/atau seks yang ditetapkan pada saat lahir disebut dengan cisgender. Sedangkan, ketika identitas gender berbeda dengan seks yang ditetapkan saat lahir disebut dengan transgender. Transgender berbeda dengan transeksual. Transeksual merupakan suatu pengubahan terhadap alat kelamin secara biologis.
Expression (Ekpresi Gender) adalah bagaimana seseorang menampakkan penampilan fisik, pakaian, dan perilaku saat berinteraksi dengan orang lain serta tidak bisa diintrvensi oleh orang lain sehingga bersifat personal (No-labelling). Terdapat tiga bentuk yaitu feminim, maskulin, dan androgyn.
Sex Orientation merupakan ketertarikan manusia terhadap manusia yang melibatkan rasa emosi, romantis, dan / atau seksual serta bersifat sangat personal. Identitas seksual merupakan bagaimana seseorang menyatakan seksualitasnya. Terdapat 7 macam Sex Orientation, diantaranya Heteroseksual; Homoseksual yang terbagi menjadi dua yakni lesbian dan gay; Biseksual; Panseksual; Demoseksual; Sapioseksual; dan Aseksual.
Karakteristik berbeda, Hak sama
Masyarakat awam pada umumnya hanya mengenal adanya sebutan Jantan yang dikarakteristikkan memiliki penis serta Betina yang dikarakteristikkan memiliki vagina sebagai dua jenis dari seks karakteristik. Namun, pada faktanya terdapat juga sebutan Interseks yang berkarakteristik memiliki penis serta vagina, dimana kondisi tersebut secara alami dimiliki oleh beberapa orang sejak lahir. Kondisi tersebut sering menimbulkan kesalahpahaman oleh beberapa orang yang mengakibatkan adanya perampasan hak dari orang interseks tersebut.
Kurangnya pengetahuan masyarakat nyatanya tak hanya berhenti pada seks karakteristik tersebut, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham benar mengenai identitas gender. Masyarakat hanya mengenal adanya peran laki-laki dan perempuan di kehidupan sosial serta tidak ada lagi peran ataupun ruang bagi identitas gender lain. Perspektif masyarakat yang belum dikonstruksi secara benar mengenai identitas gender mengakibatkan munculnya suatu penyimpangan berkonotasi diskriminasi terhadap minoritas gender (LGBT) dimana mereka pada dasarnya secara lahiriah memiliki hak yang sama seperti mayoritas gender lainnya.

Penulis : Nur Vita dan Nafiqoh ( Mahasiswa Magang UIN Walisongo)