LRC-KJHAM bersama komunitas perempuan Migrant Group Wedoro (MGW) dan Women Migrant Curut (WMC), Kabupaten Grobogan mengadakan Diskusi Komunitas (Diskom). Diskom tersebut merupakan agenda rutin setiap bulan sebagai upaya memberikan pendidikan kepada perempuan terkait dengan kerja-kerja penghapusan diskriminasi terhadap perempuan.
Awal tahun ialah momentum diadakannya musrenbang (Musyawarh Perencanaan Pembangunan) mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat nasional. Komunitas yang merupakan lapisan paling dekat dengan masyarakat karena lingkupnya kelurahan, pastinya lebih mengetahui persoalan yang ada di sekitarnya. Musrenbang tersebut bisanya dilaksanakan di waktu malam hari, yang membuat perempuan (kelompok rentan) tidak bisa berpartisipasi dalam prosesnya. Selain dilaksanakan di waktu malam hari, musrenbang juga tidak melibatkan perempuan dan kelompok rentan lainnya, dan terkesan hanya dapat diikuti oleh laki-laki. Selain itu ketika dilibatkan dalam posisi yang kurang strategis seperti penjaga konsumsi dan penjaga daftar hadir sehingga keterlibatan perempuan tidak sebagai prioritas tetapi hanya sebatas formalitas.
Diskom ini didampingi oleh Lenny selaku pendamping komunitas perempuan bersama dengan Soni (Volunteer Divisi Bantuan Hukum). Bercerita atau Brain Storming terkait dengan permasalahan perempuan yang ada dikelurahan Curut dan Wedoro, Kabupaten Grobogan.
Setelah permasalahan perempuan di sampaikan oleh komunitas kemudian fasilitator membantu menuliskan kedalam kertas metaplan. Selanjutnya ialah Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan usulan kegiatan atau program kerja yang akan di usulkan di Musrenbang Kelurahan.
Komunitas di kelurahan Curut merupakan komunitas dampingan yang terhitung masih baru, sehingga keterlibatan dalam kegiatan di kelurahan harus terus dikawal agar komunitas di Kelurahan Curut lebih dilibatkan lagi dalam kegiatan Kelurahan. Kondisi ini berbeda dengan Komunitas di Kelurahan Wedoro yang sudah lebih dulu berdiri dimana anggota komunitasnya sudah banyak yang mendapat posisi strategis di Kelurahan, mulai dari menjadi Bu Lurah, Bu RT Bu RW hingga kader PKK di Kelurahan.
Di tulis oleh :
Lenny Ristiani