
Ngemper episode ke #54 akan membahas tentang “Kenaikan Bahan Pokok, Bagaimana Nasib Perempuan?” yang akan dibahas langsung dengan mbak Pujiwati dari Support Group Sekartaji. Gambaran sedikit tentang Support Group sekartaji adalah para perempuan survivor yang merupakan mitra dari LRC KJHAM.
Secara umum dengan adanya dampak domestifikasi bagaimana perempuan itu dituntut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kemudian ditengah kenaikan harga bahan pokok menurut mbak puji “tidak pro dengan orang-orang kecil apalagi yang tidak ada tambahan penghasilan akan terasa sekali. Apalagi perempuan yang hidup mandiri tanpa pendamping atau tanpa ada teman yang membantu itu sangat berat sekali”.
Tantangan yang dialami oleh perempuan ditengah kenaikan harga itu harus lebih pintar untuk berhemat, memanage keuangan sendiri, bisa memilah mana kebutuhan yang benar-benar lebih dibutuhkan. Kemudian untuk keinginan yang tidak perlu agar dapat ditunda dulu.
Strategi yang bisa dilakukan oleh perempuan untuk bertahan ditengah kenaikan bahan pokok yaitu berusaha untuk mencari tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti berjualan atau menerima cathering atau apa saja yang bisa dikalukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Rekomendasi untuk pemerintah dari mbak puji agar pemerintah juga melihat dan mendengarkan keluh kesah orang-orang kecil yang sangat keteteran mengejar harga bahan pokok yang semakin tinggi. Sehingga harapan masyarakat kebutuhan bahan pokok jangan naik terus, kalau bisa pemerintah kroscek harga pasar agar harga bahan pokok bisa turun.
Pesan-pesan untuk masyarakat khususnya perempuan yaitu “cobalah belajar mensiasati saat kesulitan, membuka peluang usaha, apa yang bisa dilakukan ya dilakukan dan yang kita mampu. Mudah-mudahan dengan begitu bisa membantu, dan untuk pemerintah harga bahan pokok untuk bisa turun”.
Dari beberapa hal diatas dapat kita simpulkan bahwa dengan adanya kenaikan bahan pokok, pemerintah mungkin dapat juga mempertimbangkan dengan penyesuaian pendapatan masyarakat. Sehingga teman-teman harus pintar mengatur dan membuka peluang usaha lain dan saling menguatkan antar perempuan.
Oleh :
Dhani Tri R – LRC-KJHAM